Kendari, Tajukinfo.com – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari meminta pemerintah kota (Pemkot) Kendari tetap fokus mengendalikan inflasi atau memantau dan mengawasi harga dan ketersediaan stok sembilan bahan pokol (Sembako) menjelang bulan suci Ramadan.
Ketua Komisi II Kota Kendari, Jabar Aljufri mengatakan, pemerintah melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kendari terus memantau harga dan stok kebutuhan bahan pokok di pasar-pasar agar harganya tetap stabil. Mengingat kebutuhan bahan pokok diperkirakan akan meningkat dalam menjelang bulan suci ramadan dan hari raya Idulfitri tahun 2025.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menambahkan, bulan suci ramadan tinggal 10 hari lagi. Untuk itu, ketersediaan stok sembako haruslah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Seban jika tidak teratasi dengan baik akan berdampak terjadinya kelangkaan sembako.
”Jika stok sembako sudah kurang maka akam berdampak pada naiknya harga. Situasi ini tentunya kita tidak inginkan terjadi jelang bulan puasa,” kata Jabar Aljufri, Rabu 19 Februari 2025.
Anggota DPRD Kota Kendari dua periode ini mengaku dalam waktu dekat ini akan meminta Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Kendari untuk bersama-sama memantau ketersediaan stok sembako dan harga sembako di sejumlah pasar dan diastributor yang ada di Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
”Kita berharap stok aman dan harga juga stabil. Tetapi pengawasan harus intens dilakukan sehingga bisa dilakukan antisipasi dini jika ada lonjakan harga atau stok berkurang,” tutupnya.

Sebelumnya, Pemerintah kota (Pemkot) Kendari mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi, di ruang Command Center Balai Kota Kendari yang dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian secara daring, pada Senin 17 Februari 2025.
Rapat diikiuti Asisten II Setda Kota Kendari, Jahudding ini dirangkaikan dengan pembahasan transportasi menjelang Ramadhan yang berkolaborasi antara kementerian perhubungan dan kementerian dalam negeri dan pemerintah daerah
Persiapan dalam menghadapi ritual tahunan atau tradisi jelang lebaran, dibutuhkan kesiapan untuk menyiapkan transportasi laut, darat dan udara yang melibatkan Kementrian Perhubungan, TNI/POLRI, dan seluruh pemerintah daerah.
Mendagri menyebutkan bahwa, dirinya telah menerbitkan surat edaran Mendagri tentang kesiagaan pemerintah daerah dalam mendukung arus mudik Lebaran tahun 2025
“Hari ini saya mengeluarkan surat edaran yang nantinya mendukung langkah-langkah dalam rangka untuk manajemen menghadapi ritual mobilitas/perpindahan masyarakat yang puncaknya nanti beberapa hari setelah Idul Fitri,” ungkapnya.
Mentri perhubungan, Dudi Purwagandi menjelaskan, berdasarkan periode angkutan lebaran 2025, dimana adanya momen hari besar yang berdekatan dan mempertimbangkan pergerakan tren masyarakat pada saat mudik yang cukup banyak, maka direkomendasikan supaya pemerintah maupun perusahaan menerapkan sistem bekerja dari rumah (Work From Home) mulai tanggal 14 Maret 2025.
Dibutuhkan dukungan dari pemerintah daerah dalam pelaksanaan angkutan barang, salah satunya adalah penyedian Rest Area selama penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2025.
Lebih lanjut, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa memberikan informasi tentang tinjauan Inflasi dan Indeks Perkembangan Harga pada Minggu ke 2 Februari 2025.

Berdasarkan historis, inflasi di periode bulan Ramadhan dan Idul Fitri biasanya terjadi pada saat menjelang Ramadhan dan diantara bulan terkait seperti pada tahun 2024 yang mencapai inflasi sebesar 0,52 persen pada Maret 2024.
Kemudian, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa memberikan informasi terkait inflasi perkembangan harga pada beberapa komoditas di pasar dalam hal ini berfokus pada minggu ke 2 Februari dimana terdapat 9 provinsi yang mengalami kenaikan IPH dan 28 provinsi yang mengalami penurunan IPH dibandingkan bulan sebelumnya, dengan komoditas penyumbang andil terbesar kenaikan IPH pada 9 provinsi tersebut didominasi oleh cabe rawit.
Berikutnya pada perkembangan beberapa komoditas yang mempengaruhi perubahan IPH di minggu ke-2 Februari diantara adalah Gula Pasir, Minyak Goreng, Cabai Rawit, Bawang putih dan Beras mengalami peningkatan harga pada minggu ke-2 bulan Februari
Berdasarkan highlight perkembangan komoditas, saat ini bawang putih aman terkecuali wilayah Indonesia timur dan 3TP diperlukan intervensi kemudian komoditas Minyak Kita dan Minyak Curah dengan status perlu intervensi.(Adv).